Cegah Gangguan Jiwa, dr. Ida Aju Kusuma Wardani, SpKJ (K), MARS Adakan Penyuluhan dan Skrining di SMA Amlapura, Karangasem. Umum

`


Karangasem, 30 Agustus 2022

Pada tanggal 5 Agustus 2022, Program Studi Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mengadakan acara bakti sosial terkait deteksi dini gangguan mental akibat Covid-19 pada siswa SMA Parisada, Amlapura. Pelaksanaan kegiatan bakti sosial pelayanan kesehata jiwa ini diselenggarakan dalam rangka mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dari Universitas Udayana sebagai bagian dari Progam Udayana Mengabdi (PUM).


Acara ini diprakarsai oleh dr. Ida Aju Kusuma Wardani, Sp.KJ (K), MARS; dr. Ni Ketut Putri Ariani, Sp.KJ (K); dr. Ni Ketut Sri Diniari, Sp.KJ (K); dan Dr. dr. Luh Nyoman Alit Aryani, Sp.KJ (K) selaku KPS Prodi.


Acara terselenggara berkat kerja sama dari FK Unud dan SMA Parisada Amlapura, Karangasem. Kegiatan ini diawali dengan penapisan pada siswa-siswi SMA Parisada Amlapura dengan cara mengisi kuisioner Children Depression Inventory (CDI). Setelah didapatkan hasil penapisan dari siswa-siswi, kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan kepada para siswa-siswi.


 Penyuluhan dibawakan oleh dr. Ida Aju Kusuma Wardani, SpKJ(K), MARS selaku ketua penyelenggara kegiatan Program Udayana Mengabdi. Peserta penyuluhan terdiri dari 65 orang siswa-siswi kelas X-XII, 5 orang guru dan 1 wakil kepala sekolah SMA Parisada Amlapura. Para peserta tampak antusias mendengarkan topik penyuluhan yang diberikan dan aktif dalam sesi tanya jawab. Pada sesi tanya jawab terdapat 20 orang penanya dan masing-masing penanya mendapatkan souvenir dari panitia. Setelah kegiatan skrining dan penyuluhan selesai, peserta mendapat bingkisan sembako dari panitia. Acara berakhir pada pukul 12.00 WITA.


 Untuk penilaian hasil pada kuisioner CDI adalah nilai rujukan < 20 dikatakan normal dan nilai rujukan ? 20 dikatakan kemungkinan ada gangguan depresi pada anak. Berdasarkan nilai rujukan tersebut, dari 65 orang responden yang mengisi kuisoner, didapatkan hasil kemungkinan ada gangguan depresi pada anak sebanyak 6 orang (9,23%).


 Secara umum, kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat antusias tinggi dari siswa hingga total peserta mencapai 71 orang. Diharapkan kegiatan bakti sosial rutin dilakukan sebagai pelayanan yang berkelanjutan, sehingga dapat memberi manfaat bagi dokter dan tentunya untuk masyarakat.