Gangguan Cemas dan Depresi pada Tenaga Kesehatan di Layanan Kesehatan Primer di Masa Pandemi COVID-19 Umum

`

Coronavirus SARS-CoV-2 telah menjadi masalah kesehatan masyarakat secara global dan telah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi. Masa pandemi ini telah berjalan selama hampir 2 tahun dan mempengaruhi bukan hanya masyarakat umum namun juga kesehatan klinis tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang bertugas selama pandemic COVID-19 memiliki risiko kesehatan yang tinggi, dengan adanya risiko tinggi terpapar virus, permintaan perawatan kesehatan, morbiditas dan mortalitas pekerjaan, kurangnya APD, pajanan pasien yang terinfeksi, kelebihan beban kerja, pengendalian infeksi yang buruk, perawatan pasien terinfeksi, serta kekhawatiran risiko menularkan infeksi ke keluarga maupun diri sendiri. Hal ini menyebabkan tingginya angka masalah kesehatan bukan hanya fisik namun juga mental pada tenaga kesehatan. Intervensi psikologis awal yang menargetkan kelompok rentan ini tentunya akan bermanfaat.


Penyuluhan dan skrining gangguan cemas dan depresi pada tenaga kesehatan di layanan kesehatan primer di masa pandemi COVID-19 merupakan salah satu intervensi yang dapat dilakukan, secara khusus di layanan primer Puskesmas Abiansemal I, sebagai deteksi dini dan untuk mendapatkan tatalaksana yang tepat. Kegiatan ini difokuskan untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat cemas dan depresi pada tenaga kesehatan di Puskesmas Abiansemal I, memberikan pemahaman pada tenaga kesehatan terkait untuk dapat mengenali gangguan cemas dan depresi akibat masa pandemi, meningkatkan pemahaman, pengetahuan, serta gambaran tingkat gangguan cemas dan depresi pada tenaga kesehatan dalam pelayanan selasa masa pandemic COVID-19, dan sebagai upaya agar tenaga kesehatan terhindar dari risiko perburukan gejala cemas dan depresi.


Kegiatan ini dilakukan di Puskesmas Abiansemal I, dengan kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2022 dengan peserta yang hadir berjumlah 55 orang. Dilakukan skrining menggunakan kuesioner yang terstandarisasi serta memberi penyuluhan kepada tenaga kesehatan yang terlibat meliputi dokter, dokter gigi, perawat, serta tenaga kesehatan lainnya. Kegiatan terdiri atas pengisian formular skrining, penyuluhan atau pemaparan materi oleh narasumber dengan metode ceramah serta tanya jawab, Dengan diadakannya skrining dan penyuluhan ini, diharapkan tenaga kesehatan yang bertugas di masa pandemi dapat lebih mengetahui dan mengenali gejala gangguan cemas dan depresi, terutama yang diakibatkan masa pandemi, sehingga akhirnya dapat dilakukan tatalaksana yang tepat.


Kegiatan ini diawali dengan skrining kepada seluruh peserta, dengan memberikan kuesioner berisi alat ukur untuk skrining gangguan cemas dan depresi. Kegiatan skrining diadakan terlebih dahulu dengan tujuan meminimalisir terjadinya rancu apabila peserta telah mendengarkan pemaparan materi mengenai gangguan cemas dan depresi maupun cara penanganannya, sehingga tingkat cemas maupun depresi dari peserta yang hadir dapat didata secara objektif. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh dr. Ida Aju Kusuma Wardani, SpKJ(K), dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua oleh dr. Ni Ketut Putri Ariani, SpKJ(K) yang masing-masing berlangsung selama 20 menit. Setelahnya, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama selama 20 menit, secara langsung ditujukan kepada kedua narasumber. Acara kemudian ditutup dengan pemberian feedback dari para peserta kepada panitia pelaksana kegiatan.